Senin, 27 Mei 2013

SMA Negeri 16 Juara UNAS se-Surabaya

Sekelas Kompak Puasa Senin-Kamis

Sabtu, 25 Mei 2013 00:15 WIB
SURYA Online, SURABAYA - SMAN 16 Surabaya mengukuhkan diri sebagai SMA terbaik se-Surabaya setelah tiga siswanya meraih nilai ujian nasional tertinggi. Mereka adalah Rekza Restu Putra dan Fahriza Nur Fatmawati, peringkat pertama dan ketiga nilai unas tertinggi IPA. Serta Febrian Sudjatmiko, peringkat kedua nilai unas program IPS.

Nafas Rekza Restu Putra masih terengah-engah saat memasuki ruang kepala SMAN 16 Surabaya Sudarminto, Jumat (24/5/2013). Siswa Kelas XII IPA 7 ini masih penasaran dengan panggilan mendadak sang kepala sekolah. Dengan ragu-ragu dia menyalami Sudarminto dan duduk di depannya.

Wajahnya seketika berseri-seri ketika diberitahu Sudarminto bahwa dia menjadi peraih nilai unas IPA terbaik se Surabaya dengan perolehan nilai 57,90. “Alhamdulillah,”sebutnya melepas ketegangan.

Putra pasangan  Rudy Sasetyo- Heny Ariestasari ini tidak menyangka bakal menjadi terbaik. “Saya kira biasa,”kata langganan peringkat pertama di kelas itu.

Sulung dari dua bersaudara ini mengakui tidak mengikuti bimbingan belajar (bimbel) di sebuah lembaga. Dia hanya mengintensifkan belajar di sekolah bersama dengan teman-teman sekelas.

Diakuinya, menjelang unas pihak sekolah memberikan tambahan pelajaran setiap Sabtu. Dan setelah tambahan itu Rekza dan teman sekelasnya tidak langsung pulang, tapi belajar bersama di kelas.

“Dan itu lebih mengena ke kita karena sama teman-teman sendiri, jadi tidak canggung lagi,”aku peraih nilai sempurna (10) di pelajaran Matematika dan Kimia.

Meski tidak mengikuti bimbel bukan berarti remaja kelahiran 19 Juni 1995 ini berleha-leha di rumah. Dia memilih tidak keluyuran dan menggantinya dengan belajar di rumah. “Orangtua sendiri juga sering mengingatkan untuk tidak sering keluar rumah. Bukan mengekang sih,”akunya sambil tersenyum.

Selain membatasi main, demi Unas Rekza harus merelakan hobi membaca komiknya berhenti sementara. Padahal biasanya, dalam sehari dia bisa melahap satu komik Naruto kesukaannya. “Komik disingkirkan dulu diganti buku pelajaran,”katanya.

Selain belajar Rekza juga menggiatkan tawakal dengan semakin khusyuk beribadah. Selain sholat lima waktu dia juga menambah dengan tahajud dan salat dhuha.

“Kita sekelas juga puasa bareng Senin-Kamis. Jadi agak ringan karena semua puasa,”akunya.

Kini meski hasil terbaik sudah diraihnya, rasa waswas masih menghinggapi karena hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) belum diumumkan. “Semoga nanti bisa masuk Teknik Kimia ITS. Saya ingin bekerja di pertambangan atau perminyakan,”harapnya.

Keterkejutan juga dirasakan Fahriza Nur Fatmawati saat dipanggil mendadak ke sekolah. Fahriza yang datang mengenakan seragam bahkan belum mendapat bocoran apapun saat datang ke sekolah. Karena itu putri tunggal pasangan Joko Budiarto - Ifa Nur Irawati itu deg-degan saat memasuki ruang kepala sekolahnya. “Saya optimis hasilnya baik. Tapi gak nyangka kalau bisa nomor tiga se-Surabaya,”kata gadis berkulit putih ini.

Sama halnya dengan Rekza, Fahriza juga meriah nilai sempurna pelajaran Matematik dan Kimia.

Prestasi ini semakin membuat Fahriza optimis lolos SNMPTN Unair program Statistika. “Kabar gembira ini akan saya kabarkan pertama ke ibu,”kata remaja yang tinggal di daerah Rungkut Barata.

Kepala SMAN 16 Surabaya Sudarminto mengatakan prestasi ini bisa diraih berkat kerja keras siswa dan guru-gurunya. Dia menyambut unas ini dengan mengintensifkan proses belajar mengajar sejak semester awal. Dan di semester genap dia memberi tambahan pelajaran khusus unas.

“Dan tambahan pelajaran maupun try out ini tidak kami tarik biaya. Jadi guru juga tidak mendapat insentif khusus. Jadi memang kerja keras guru ini patut dihargai,”katanya.

Prestasi yang diraih SMAN 16 ini bukan kali pertama. Tahun 2011 silam sekolah yang terletak di Jalan Prapen uga meriah peringkat pertama se-Surabaya. Dan tahun 2012 menjadi peringkat kedua.

Menariknya, nilai sempurna betebaran di sekolah ini. Seperti pelajaran Matematika ada 54 siswa peraih nilai 10. Kemudian, Kimia 47 siswa, Biologi lima siswa dan Bahasa Inggris tiga siswa.

“Ini bukti bahwa mental dan karakter anak-anak sangat bagus, jadi 20 paket soal tidak masalah,”pungkasnya.